Minggu, 22 April 2012

Penyesuaian diri dan pertumbuhan personal



            Seperti yang jelas tertera pada judul, kali ini saya akan membahas tentang penyesuaian diri dan pertumbuhan. Sebagian orang mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama pada lingkungan baru, misalnya dari lingkungan sekolah, dari SMA lalu KULIAH tentu kalian akan merasakan perbedaan-perbedaan yang terjadi, dan biasanya akan terasa tidak nyaman. Untuk itu harus ada penyesuaian diri. Selain itu nanti juga akan dibahas bagaimana agar meningkatkan pertumbuhan personal.

Pertama kita bahas dulu konsep penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamik yang hampir selalu membutuhkan perubahan dan adaptasi, dan dengan demikian semakin tetap dan tidak merubah respons-respons itu, maka semakin sulit juga menangani tuntutan-tuntutan yang berubah. Kenyataan ini menjelaskan pengaruh-pengaruh yang menghancurkan kepribadian seseorang. Orang yang mengalami depresi karena sering kali merasa sulit menyesuaikan diri dengan pola tingkah laku yang di perlukan. 

Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis.

            Penyesuaian diri yang dilakukan oleh seseorang akan berdampak juga pada pertumbuhan personalnya. Jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitarnya apalagi di lingkungan baru, maka pertumbuhan personalnya juga akan mengalami peningkatan. Sekarang, apa itu pertumbuhan personal? Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :

  1. keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
  2. menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali, dan  
  3.   keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain. 

Factor yang mempebgaruhi pertumbuhan personal ;
1.      Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2.      Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3.      Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.

Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan pertumbuhan personal seseorang juga akan berjalan baik.

Sumber :
Semium, yustinus.2006.kesehatan mental 1.kanisius:Jakarta
Christensen.j.paula.2009.proses keperawatan.buku kedokteran EGC : Jakarta
http://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/




Minggu, 01 April 2012

Masalah yang dihadapi Lansia

            Saya sering mendengar kalimat “masa tua itu masa dimana orang kembali pada masa kanak-kanak” mengapa demikian? Mungkin karena banyak persamaan antara lansia dan balita. Mereka sama-sama membutuhkan perhatian yang lebih atau mungkin malah sering mencari perhatian dan ingin selalu diperhatikan. Mereka juga lebih sensitif, egosentris, dan ingin mendapatkan kasih sayang yang lebih dari orang-orang disekitarnya.

Sebenarnya hal-hal tersebut timbul karena ada beberapa masalah yang timbul ketika seseorang memasuki masa dewasa akhir atau yang biasa kita sebut lansia. Diantaranya adalah :

1.      Masalah kesehatan fisik



Menurunnya fungsi organ tubuh seperti penglihatan, pendengaran, daya ingat, metabolisme, dan fungsi organ lain akan menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik dari lansia.

2.      Merasa kesepian



Mereka masih merasakan kesepian dan sedih jika anaknya sudah menikah. Merasa kehilangan sosok anak dan merasa ditinggalkan, hal tersebut biasanya menyebabkan lansia akan mencari perhatian kepada anaknya.

3.      Kekhawatiran akan kematian



Mengingat usia yang sudah semakin tua lansia akan semakin cemas akan datangnya kematian. Hal ini akan menyebabkan lansia menjadi sosok yang lebih religuis dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

4.      Pensiun 



Pensiun adalah dimana seseorang dapat mengalokasikan waktu untuk menikmati hidupnya. Tetapi jika seseorang tidak mempersiapkan masa ini dengan baik akan menyebabkan orang tersebut depresi.

            Mengingat masalah-masalah yang dialami lansia seperti diatas bisa dimengerti jika lansia akan menjadi sosok yang selalu ingin dimengerti dan membutuhkan kasih sayang. Jika ada diantara kalian yang sedang atau mungkin akan menghadapi orang tua yang memasuki masa dewasa akhir, sebaiknya berilah mereka perhatian yang lebih dari biasanya.

"Tidak ada yang dapat melebihi kasih sayang orang tua terhadap kita, maka sempatkanlah ucapkan terimakasih dan sayang kita kepada mereka. Sesungguhnya seburuk apapun kamu mereka akan selalu memaafkan. “

Sumber :
papalia, E. Diane. 2009 . human development . Jakarta : salemba humanika
Ibnugroho, Alviko. 2011 . Pensiun : ketika keputusan menjadi keberkahan. Jakarta : integra