Sabtu, 01 September 2012

Tuhan selalu mempunyai alasan


Tuhan selalu mempunyai alasan untuk menciptakan segala sesuatu, 

Tuhan menciptakan hidung agar kita dapat menikmati harum yang dikeluarkan
bunga disetiap taman.

Tuhan menciptakan mata agar kita dapat melihat segala keindahan lukisan 
termegahNya. 

Tuhan menciptakan telinga agar kita dapat mendengar segala alunan lembut 
yang mendamaikan.

Tuhan juga mempunyai alasan untuk mempertemukan kita, memisahkan kita
atau hingga mempertemukan kita lagi.

Menuliskan setiap skenario dan menyusunnya secara rapi segala cerita yang 
akan mendewasakan. 

Kitalah pemilik kehidupan, kita bebas memilih arah mana yang akan kita ambil.
Jika kita melakukan kesalahan, Tuhan selalu siap memberikan hukuman yang 
nantinya akan membuat kita mengerti pahit dan manisnya. Karena setiap rasa 
yang Tuhan ciptakan akan selalu indah.

Aku selalu bersyukur dan tidak pernah sedikitpun menyesal atas cerita yang 
telah Tuhan berikan untukku. karena Tuhan selalu mempunyai alasan atas segala sesuatu yang dikehendakiNya.

Jumat, 31 Agustus 2012

....


Tuhan, apakah hujan akan selalu turun jika mendung sudah menghampiri? 
Apakah cahaya akan selalu menerangi ketika gelap enggan pergi? 
Aku mencium kemarau, lekat, hangat dan pasti
Seperti menyentuh tiap rongga yang kau ciptakan ini
Menerobos seluruh lekuk tanpa terkecuali

Sorot mata itu seperti melukis pelangi dalam kanvas
Segala keindahan yang tak bisa kujangkau
Melilit sedikit demi sedikit, lalu mengunci rapat.
Hingga aku tercekik, tapi enggan mengaduh

Banyak kalimat tak pantas yang belum tersampaikan
Ungkapan dari seonggok manusia tanpa mata
Tuhan, aku tahu itu tak pantas, dan..
Beri aku alasan mengapa aku harus menghapusnya?

Kakek Penimbang

Hari ini adalah hari dimana aku resmi menjadi seorang mahasiswa dan mulai hidup sedikit bebas dengan melepas seragam yang 12 tahun aku pakai. Aku pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta untuk membeli beberapa perlengkapan untuk keperluan sebagai mahasiswa. 

Hari rabu siang memang hari yang tepat untuk menikmati jakarta, dimana orang-orang sibuk dengan
pekerjaannya sehingga jalanan tidak terlalu ramai. Aku  berjalan menuju terminal dengan membawa
beberapa bungkus belanjaan sambil memikirkan banyak hal.

Tiba-tiba ada titik yang menarik perhatianku, aku melihat hal yang tidak biasa. 
Seorang kakek duduk di pinggir jalan, bajunya lusuh, giginya kuning, memakai topi yang mungkin dulu 
berwarna putih dan saat ini aku melihat warnanya kecoklatan. Di depannya ada sebuah benda yang tidak 
asing bagiku, ternyata benda itu adalah timbangan berat badan. Aku berjalan beberapa langkah
melewati kakek dan memperhatikan apa yang akan dia lakukan dengan timbangan itu.

Beberapa kali dia menawarkan timbangannya kepada orang-orang yang melewatinya, ternyata dia memberi
 jasa menimbang berat  badan. Aku tak habis pikir, bagaimana mungkin ada orang yang memikirkan berat 
badannya di pusat perbelanjaan seperti ini?
Aku berbalik arah berjalan menuju kakek itu, aku berkata akan menimbang berat badanku yang sepertinya
bertambah lagi. Beliau tersenyum, kulit keriputnya seperti bernyanyi mengucap syukur. Entah apakah 
timbangan itu masih layak pakai atau tidak, karena ternyata berat badanku 2kg lebih sedikit dibandingkan 
terakhir aku menimbang. Ketika aku akan membayar..

“terserah neng saja”

Kalimat itu terlontar darinya, aku bingung harus membayar berapa untuk jasa sebuah timbangan berat 
badan yang rusak? 
Aku mengeluarkan beberapa lembar rupiah dan meninggalkan kakek itu, beberapa langkah kemudian aku 
berbalik arah dan memberinya beberapa lembar lagi. Kakek itu tersenyum dan mengucapkan terimakasih
 padaku. Tatapan bahagia yang tulus aku rasakan dan sungguh, aku pun bahagia melihatnya. 
Dari sekian banyak pengemis kaya di jakarta ternyata ada seorang kakek yang tidak meminta. 
Mungkin itu adalah benda satu-satunya yang ia punya, mungkin tubuhnya tak kuat lagi bekerja, mungkin 
karena perutnya yang lapar.  Apapun alasannya, segala pujian indah untuk kakek pejuang ini aku berikan dan
 aku akan selalu mengingat pelajaran yang bisa aku ambil dari beliau.

apapun yang terjadi pada diri ku, hidupku adalah tanggungjawabku. 
Tidak ada seorangpun  yang bisa menolong, jangan meminta tapi berusahalah agar tetap hidup.”

Sabtu, 23 Juni 2012

Beruang Pita Merah Jambu

          
     Lelaki paruh baya dengan sebatang rokok di tangannya duduk di pinggiran toko dengan tatapan kosong. Bajunya lusuh, keringat bercucuran, dahi berkerut, dan pikirannya yang kacau.

Dilihatnya ibu muda menuntun anaknya membawa boneka beruang dengan pita merah jambu, manis sekali seperti boneka yang diingankan Rere. Tiba-tiba ia ingat akan sosok  gadis kecil yang sering menciumnya di pagi hari, hangat. 

 Seperti mencium air di tengah hutan, lelaki itu dengan semangat berlari. Ia telah menemukan sesuatu yang sejak dua hari ia butuhkan. Pikirannya tertuju pada sebuah warung usang milik haji ahong yang sejak kecil sering ia datangi, Haji ahong masih kerabat dekat dengannya. Sebelum sampai di tempat tujuan, terlihat tiga laki-laki bertubuh besar berjalan di depannya. Masing-masing dari mereka membawa senjata api, tanpa pikir panjang salah satu dari mereka menembakkan senjata kearahnya.

Di balik keranjang sampah ia bersembunyi, berdoa agar ketiga lelaki bersenjata tersebut tidak menyadari keberadaannya. Setelah terdengar langkah kaki menjauh darinya ia melihat sekitar dan mulai berjalan pelan menuju tujuannya yaitu warung haji ahong, masih dengan keringat dan baju lusuh.

Tak seperti yang ia bayangkan, haji ahong tidak menunjukkan sikap bersahabat dengannya, rupanya sudah tidak ada lagi yang mau berurusan dengan seorang narapidana yang kabur dari tahanan dan sedang menjadi buronan. Lelaki itu keluar dengan kekecewaan yang luar biasa. Haji ahong adalah orang ketujuh yang dikenal dekat dengannya, dari ketujuh orang tersebut tidak ada satupun yang mengerti akan satu-satunya hal yang dia inginkan sebelum dijatuhi hukuman.

Sebenarnya yang diinginkan lelaki itu saat ini hanyalah mendapatkan 60 ribu rupiah, pergi ke toko boneka dan memberikan boneka beruang berpita merah jambu untuk Rere, anak semata wayangnya yang selalu menunggu kepulangan ayahnya yang menjanjikan hadiah. Iya, ayahnya sudah berjanji akan memberikan hadiah terakhir untuk Rere sebelum nyawanya di renggut.  Tiba-tiba suara tembakan menggelegar di ujung jalan setapak menuju kota.



Kamis, 14 Juni 2012

Manusia Sempurna


Tulisan saya kali ini bukan mengenai penyakit mental, bukan tentang skizofrenia, atau hal-hal yang berbau klinis, saya akan sedikit bercerita. 

Saya merasa sangat beruntung. Beruntung memiliki fisik yang sempurna, bersyukur atas kesempurnaan ciptaan Tuhan yang saya nikmati setiap hari. Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang manusia paling sempurna di dunia.

Setiap orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan anaknya..


tapi, terkadang sebagai anak kita menjadi manusia yang seolah melupakan apa itu 'kasih sayang'


padahal di usia rentanya, tidak banyak yang mereka inginkan...


Dari ketiga video di atas saya harap kita semua bisa menjadi manusia yang penuh kasih sayang seperti orang tua kita. Bisa menjadi manusia yang penuh semangat untuk berjuang melewati setiap episode pada kehidupan seperti semangat yang dimiliki orang tua untuk kebahagiaan anaknya. 

Karena kasih sayang akan selalu mendamaikan...

Minggu, 22 April 2012

Penyesuaian diri dan pertumbuhan personal



            Seperti yang jelas tertera pada judul, kali ini saya akan membahas tentang penyesuaian diri dan pertumbuhan. Sebagian orang mungkin mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan terutama pada lingkungan baru, misalnya dari lingkungan sekolah, dari SMA lalu KULIAH tentu kalian akan merasakan perbedaan-perbedaan yang terjadi, dan biasanya akan terasa tidak nyaman. Untuk itu harus ada penyesuaian diri. Selain itu nanti juga akan dibahas bagaimana agar meningkatkan pertumbuhan personal.

Pertama kita bahas dulu konsep penyesuaian diri. Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamik yang hampir selalu membutuhkan perubahan dan adaptasi, dan dengan demikian semakin tetap dan tidak merubah respons-respons itu, maka semakin sulit juga menangani tuntutan-tuntutan yang berubah. Kenyataan ini menjelaskan pengaruh-pengaruh yang menghancurkan kepribadian seseorang. Orang yang mengalami depresi karena sering kali merasa sulit menyesuaikan diri dengan pola tingkah laku yang di perlukan. 

Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneiders berpendapat bahwa penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu: penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation), penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas (conformity), dan penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis.

            Penyesuaian diri yang dilakukan oleh seseorang akan berdampak juga pada pertumbuhan personalnya. Jika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan sekitarnya apalagi di lingkungan baru, maka pertumbuhan personalnya juga akan mengalami peningkatan. Sekarang, apa itu pertumbuhan personal? Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :

  1. keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
  2. menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali, dan  
  3.   keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain. 

Factor yang mempebgaruhi pertumbuhan personal ;
1.      Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
2.      Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
3.      Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.

Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan pertumbuhan personal seseorang juga akan berjalan baik.

Sumber :
Semium, yustinus.2006.kesehatan mental 1.kanisius:Jakarta
Christensen.j.paula.2009.proses keperawatan.buku kedokteran EGC : Jakarta
http://belajarpsikologi.com/pengertian-penyesuaian-diri/




Minggu, 01 April 2012

Masalah yang dihadapi Lansia

            Saya sering mendengar kalimat “masa tua itu masa dimana orang kembali pada masa kanak-kanak” mengapa demikian? Mungkin karena banyak persamaan antara lansia dan balita. Mereka sama-sama membutuhkan perhatian yang lebih atau mungkin malah sering mencari perhatian dan ingin selalu diperhatikan. Mereka juga lebih sensitif, egosentris, dan ingin mendapatkan kasih sayang yang lebih dari orang-orang disekitarnya.

Sebenarnya hal-hal tersebut timbul karena ada beberapa masalah yang timbul ketika seseorang memasuki masa dewasa akhir atau yang biasa kita sebut lansia. Diantaranya adalah :

1.      Masalah kesehatan fisik



Menurunnya fungsi organ tubuh seperti penglihatan, pendengaran, daya ingat, metabolisme, dan fungsi organ lain akan menyebabkan keterbatasan aktivitas fisik dari lansia.

2.      Merasa kesepian



Mereka masih merasakan kesepian dan sedih jika anaknya sudah menikah. Merasa kehilangan sosok anak dan merasa ditinggalkan, hal tersebut biasanya menyebabkan lansia akan mencari perhatian kepada anaknya.

3.      Kekhawatiran akan kematian



Mengingat usia yang sudah semakin tua lansia akan semakin cemas akan datangnya kematian. Hal ini akan menyebabkan lansia menjadi sosok yang lebih religuis dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

4.      Pensiun 



Pensiun adalah dimana seseorang dapat mengalokasikan waktu untuk menikmati hidupnya. Tetapi jika seseorang tidak mempersiapkan masa ini dengan baik akan menyebabkan orang tersebut depresi.

            Mengingat masalah-masalah yang dialami lansia seperti diatas bisa dimengerti jika lansia akan menjadi sosok yang selalu ingin dimengerti dan membutuhkan kasih sayang. Jika ada diantara kalian yang sedang atau mungkin akan menghadapi orang tua yang memasuki masa dewasa akhir, sebaiknya berilah mereka perhatian yang lebih dari biasanya.

"Tidak ada yang dapat melebihi kasih sayang orang tua terhadap kita, maka sempatkanlah ucapkan terimakasih dan sayang kita kepada mereka. Sesungguhnya seburuk apapun kamu mereka akan selalu memaafkan. “

Sumber :
papalia, E. Diane. 2009 . human development . Jakarta : salemba humanika
Ibnugroho, Alviko. 2011 . Pensiun : ketika keputusan menjadi keberkahan. Jakarta : integra

Rabu, 28 Maret 2012

Skizofrenia


Ada yang pernah mendengar tentang Skizofrenia? Mungkin bagi sebagian orang sudah familiar dengan nama penyakit tersebut. Pada kesempatan  kali ini, saya akan membahas tentang penyakit yang diidap oleh sekitar satu persen penduduk Indonesia ini.

Skizofrenia, adalah sebuah penyakit mental yang pada umumnya menyerang orang yang berada pada masa produktif berusia antara 16-25 tahun. Penyakit ini menyerang panca indera sehingga membuat seseorang bingung membedakan hal-hal nyata dan bayangan yang mereka buat sendiri. Ditandai dengan adanya delusi atau keyakinan yang salah atau pandangan yang tidak berdasar.

Tentu saja akan ada perubahan-perubahan yang terlihat pada orang yang terserang skizofrenia. Karakteristiknya adalah

Pertama, perubahan kepribadian.


Perubahan yang terjadi sangat halus dan tipis sehingga terkadang orang-orang disekitar tidak menyadari akan perubahan yang dialami. Namun, perubahan akan semakin jelas ketika penderita mengalami goncangan emosi yang tidak terkendali. Mereka akan terlhat sangat senang dan tiba-tiba sedih pada waktu yang bersamaan, atau bisa juga terkadang tidak menunjukan emosi sama sekali.

Kedua, kekacauan pikiran.



Perubahan ini sangat drastis dan menonjol, penderita akan mengalami keterlambatan pikiran jernih dan rasional. Mereka akan lambat atau bahkan terlalu cepat dalam berpikir, jika kita berbicara pada penderita maka kita akan menemui kebingungan karena pembicaraan akan diwarnai hal-hal yang tidak nyata karena dorongan delusi yang timbul dari penderita skizofrenia. 

Ketiga, perubahan perseptual.



Mulai adanya permasalahan yang timbul dari pesan-pesan yang diterima oleh panca indera sehingga  si penderita akan mengalami halusinasi dan akan terjadi kekacauan dalam melakukan persepsi sehingga mereka akan cenderung melakukan hal-hal yang tidak biasa.

Keempat, halusinasi visual.



Penderita mengalami halusinasi visual seperti binatang, benda, atau teman bermain yang sebenarnya tidak nyata dan akan menjalani hidupnya dengan halusinasi yang mereka yakini kebaradaannya. jika kita melihat penderita skizofrenia tersenyum, berteriak, atau menangis kemungkinan mereka sedang mengalami halusinasi visual yang membuat mereka takut.

Kelima, sangat sensitif.



Mereka akan sangat sensitif terhadap suara, rasa dan bau. Misalnya jika mereka mendengar suara alarm jam, mereka akan merasa sedang mendengar suara alarm yang mengancam keselamatannya sehingga akan timbul perilaku-perilaku tertentu. 

Keenam, rasa diri.



Ketika kelima indera mereka terpengaruhi, maka mereka akan merasa mempunyai ‘dunia’ sendiri. Melakukan hal-hal yang menurut mereka benar, dan menjalankan aturan mereka sendiri.


Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika bertemu dengan saudara, atau orang yang terkena skizofrenia?
Beberapa langkah yang lebih baik kita ambil adalah  membawa pasien ke psikolog atau dokter ahli, walaupun hal ini tidak mudah karena kebanyakan penderita akan menolak untuk berobat. Lalu hal yang paling penting adalah dukungan dari orang-orang terdekat serta kerjasama yang baik antara psikolog dengan keluarga karena dengan penanganan yang tepat penderita skizofrenia bisa di sembuhkan. :) 


sumber : Isvandiary, satira. 2011. Ratu adil : memoar seorang skizofrenia. jakarta : idola Qta

Jumat, 23 Maret 2012

Harus ada Sherina berikutnya!!


Ada beberapa hal yang menyebabkan saya ingin menjadi psikolog anak, salah satunya adalah keprihatinan saya terhadap anak-anak yang ‘dewasa’ terlalu cepat dan tidak menikmati masa-masa bermain yang sewajarnya seperti yang saya alami dulu.

Yang paling saya ingat adalah ketika ada obrolan dua anak sekitar 8 tahunan berbicara kepada temannya tentang ‘pacar’! ya!  pacarnya sendiri! Dan kalian tahu, hal yang menyakitkan adalah SAAT ITU saya sendiri sebagai mahasiswa sudah lupa bagaimana rasanya punya pacar. Aduh, kenapa curhat ya? Fokus yu! Ahahaha.. -____-

Oke, adalagi ! sewaktu di kereta ada dua kakak beradik sedang bermain ‘tebak lagu’ dan apa yang terjadi?
Si adik dengan lantang, cepat dan benar ketika menyebut judul lagu milik Smash dan diam ketika kakaknya menyanyikan lagu ‘kapal api’ kalau ada yang lupa, seperti ini loh liriknya

“Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut
semakin lama semakin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar
asapnya yang putih mengepul di udara”


Saya sendiri tidak mengerti apa yang salah, yang pasti ada yang berbeda. Pada saat saya kecil dulu saya menyanyikan lagu anak-anak yang yang identik dengan bermain, ceria, bahagia, mengenalkan tentang cinta kepada orang tua sepertilagu-lagu dari

Tasya,

dengan lagu libur telah tiba, anak gembala, gembira berkumpul, barisan musik, ketupat lebaran, Dan lagunya bersama Duta Sheila on 7 jangan takut gelap ada juga lagu yang mengajarkan tentang berpuasa.



Trio kwek kwek,


lirik lagu mereka yang selalu saya ingat “wekwekwek goyang goyang” apalah itu judulnya. Saat saya kecil dulu saya menyanyikannya begini “wekwekwek iyang iyang” saat itu pasti lucu. *nyengirkuda



Joshua,

Judul lagu joshua seperti diobok obok, cit cit cuit, lonjak lonjak dan lainnya juga banyak disukai saat saya kecil.


daaan favorite saya


SHERINA!!

Hampir semua lagu kecilnya sampai sekarang masih saya ingat.

Seperti yang kita ketahui, masa kanak-kanak adalah masa dimana lebih cepat menangkap sesuatu, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, bagaimana dampaknya kalau anak-anak terbiasa mendengar kata ‘cemburu’, ‘selingkuh’,  atau ‘patah hati’. Kasihan mereka, Ummm.. ya mungkin memang ini ada kaitannya dengan televisi, kita tahu acara musik yang menjamur sekarang dipenuhi oleh Boyband dan jarang sekali menampilkan penyanyi-penyanyi cilik. Walaupun sekarang ada juga penyanyi cilik seperti Umay dan 3c yang sering muncul tapi hanya pada saat-saat tertentu.

Jadi, untuk ibu-ibu, bapak-bapak, kakak,adik, yang punya anak kecil dirumahnya ayolah kita perkenalkan lagu-lagu yang layak di dengarkan anak-anak. Agar mereka nantinya tumbuh dengan rasa cinta, tanggungjawab, baik, jujur, shaleh, seperti yang di idam-idamkan para orang tua bukan?

Untuk membantu kalian menyebarkan lagu anak-anak kepada anak-anak jaman sekarang, saya punya satu lagu yang menurut saya adalah salah satu lagu anak- anak yang layak untuk di dengarkan.. silahkan.. :) 




ANDAI AKU BESAR NANTI
Sherina

Andai aku t'lah dewasa
Apa yang 'kan kukatakan
Untukmu idolaku tersayang
Ayah... Oh...

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta


Sumber : wikipedia, youtube

Sabtu, 17 Maret 2012

Konsep Kesehatan Mental


Perkuliahan semester IV sudah dimulai dan pada semester ini saya mendapat mata kuliah “Kesehatan mental”. Saya berkewajiban mencari dan memberi informasi tentang kesehatan mental tentunya. Disini saya harap kita semua bisa saling berbagi ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat. :)

Oke, kita mulai dari konsep sehat. 


Ummm.. sebelumnya apa itu sehat? Sehat adalah keadaan baik, normal, tidak sakit. Benar! Namun menurut WHO (1957) ‘sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya terbatas bebas dari penyakit dan kelemahan, dirasa tidak sesuai dan tidak lengkap lagi.’ Sedangkan pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Agar lebih mudah, mungkin bisa dikatakan sehat adalah kondisi baik pada fisik, emosi, pikiran, sosial dan spiritual. Mudah bukan? Ya, mudah-mudahan lebih bisa dipahami.

Lalu apa lagi yang harus kita ketahui? Ada beberapa aspek kesehatan, dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.

1.      Fisik
Fisik yang sehat dapat diartikan kondisi organ dapat berfungsi dengan normal tanpa keluhan

2.      Mental
Mental terdiri dari beberapa komponen yaitu emosi, pikiran, dan spiritual

3.      Sosial
Dapat terlihat pada interaksi antar individu dalam lingkungan sosial.

4.      Ekonomi
Seseorang yang berada dalam keadaan produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik

            Apakah kalian pernah bertanya-tanya, di jaman prasejarah apa yang terjadi pada orang-orang yang bermasalah dengan kesehatan mentalnya? Jika iya, saya punya jawabannya.. :)
Jadi, pada jaman prasejarah baik penyakit fisik maupun mental digunakan penanganan seperti memijit, menggosok, menghisap, membalut atau menggunakan mantra-mantra tertentu. Sedangkan pada masa peradaban awal sudah ada ilmu kedokteran yang terorganisir sehingga pasien gangguan mental sudah mendapat penanganan tepat.

Apakah itu kepribadian sehat?

Sampai sekarang kita hanya menggambarkan apa yang bukan kepribadian sehat. Ada satu alasan yang tidak wajar dalam hal ini; kita tidak mengetahui dengan pasti apa itu kepribadian sehat karena terdapat sedikit persesuaian pendapat para ahli psikologi dalam hal ini. Banyak definisi tentang kepribadian sehat, tetapi  hal yang paling baik yang dapat kita lakukan adalah meneliti konsepsi-konsepsi tentang kesehatan psikologis yang positif itu yang tampaknya sangat sempurna, melihat apa yang dikatakan oleh konsepsi-konsepsi tersebut tentang diri kita. (Schultz,1977) 



Menurut Sigmund Freud perkembangan kepribadian adalah “belajar tentang cara-cara baru untuk mereduksi ketegangan (tension reduction) dan memperoleh kepuasan” kepuasan itu sendiri terdiri dari empat aspek :

1.      Pertumbuhan fisik
Seperti yang terjadi pada remaja, pertumbuhan fisik yang berubah akan mempengaruhi psikologis dan perkembangan kepribadiannya.

2.      Frustrasi
Orang yang tidak pernah mengalami frustrasi biasanya kepribadiannya tidak dapat berkembang. Pada remaja biasanya sulit muncul rasa tanggungjawab dan kemandirian.

3.      Konflik
Konflik biassanya terjadi antara id, ego dan superego. Jika seseorang bisa mengatasi konflik terkait ketiga unsure tersebut maka dia akan mengalami perkembangan kepribadian yang sehat.

4.      Ancaman
Biasanya ancaman terjadi pada lingkungan. Karena selain memberi rasa aman terkadang ancaman juga timbul dan menyebabkan ketegangan. Jika seseorang dapat menghadapinya dengan baik, maka dia bisa mengalami perkembangan seperti yang di harapkan.

Selain itu Freud juga mengatangan bahwa perkembangan kepribadian juga dipengaruhi oleh perkembangan psikoseksual. Menurut model perkembangan Freud pada masa pragenital yaitu tahap oral, anal, phalik. Setelah usia 5 tahun dorongan seksual pada masa laten akan di tekan setelah itu memasuki tahap kematangan yaitu tahap genital

 

Erik erikson melengkapi tahapan perkembangan menjadi delapan tahap, yaitu bayi (infancy), anak (early childhood), bermain (play age), sekolah (school age), remaja (adolescence), dewasa awal (young adulthood), dewasa madya (middle adulthood), dan dewasa akhir (late adulthood). 

Tahap – tahap perkembangan kepribadian Erikson ada delapan, yakni sebagai berikut :

1.      Tahap pertama
Menurut Erikson tahapan ini sangat fundamental bagi tahapan selanjutnya. Tahapan ini ditandai dengan sifat dasar “trust mistrust” yang tugas perkembangannya adalah mengembangkan sikap percaya diri dan mencegah sifat curiga.

2.      Tahap kedua
Pada tahapan ini anak mempelajari dan mengembangan rasa percara diri, jika pada tahap ini tidak berjalan lancar, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan kurang percaya diri.

3.      Tahap ketiga
Pada tahapan ketiga ini anak sudah dapat mengontrol diri dan lingkungannya. Anak sudah mengenal adanya perbedaan dan belajar mencapai tujuan. Jika tidak ada dorongan positif untuk mencapai tujuan maka anak akan merasa bersalah dan berkembang menjadi anak nakal.

4.      Tahap keempat
Tahapan ini terjadi di usia sekolah (6-12 tahun), anak sudah mulai mengembangkan keterampilan sosial dan keberhasilan akademik.

5.      Tahap kelima
Tahapan ini terjadi pada masa pubertas (18-20 tahun). Tugas yang harus dicapai adalah identitas diri, jika individu tidak bisa mengatasinya maka akan timbul adanya krisis identitas.

6.      Tahap keenam
Tahapan ini terjadi pada masa dewasa awal, sudah siap menyatukan identitas dirinya dengan orang lain. individu sudah dapat menjalin hubungan lebih lanjut seperti pernikahan.

7.      Tahap ketujuh
Terjadi pada masa dewasa, individu biasanya mengalami krisis psikososial gairah hidup lawan kejenuhan. Terjadi kepedulian terhadap orang lain dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

8.      Tahap kedelapan
Integritas dilukiskan sebagai keadaan yang dicapai, sedangkan keputusasaaan adalah sikap yang kurang bisa menyesuaikan dengan perubahan siklus yang terjadi dalam hidup. Kegiatan fisik maupun mental sudah mulai berkurang dan lebih menjaga integritas tersebut .


Daftar Pustaka

Schultz, duane. 1991. psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius
Nurihsan, yusuf LN. 2008. Teori kepribadian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Semium, yustinus. 2006. Kesehatan mental 1. Yogyakarta : Kanisius
Adisasmito, wiku. 2010. Sistem kesehatan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada