Rabu, 28 Maret 2012

Skizofrenia


Ada yang pernah mendengar tentang Skizofrenia? Mungkin bagi sebagian orang sudah familiar dengan nama penyakit tersebut. Pada kesempatan  kali ini, saya akan membahas tentang penyakit yang diidap oleh sekitar satu persen penduduk Indonesia ini.

Skizofrenia, adalah sebuah penyakit mental yang pada umumnya menyerang orang yang berada pada masa produktif berusia antara 16-25 tahun. Penyakit ini menyerang panca indera sehingga membuat seseorang bingung membedakan hal-hal nyata dan bayangan yang mereka buat sendiri. Ditandai dengan adanya delusi atau keyakinan yang salah atau pandangan yang tidak berdasar.

Tentu saja akan ada perubahan-perubahan yang terlihat pada orang yang terserang skizofrenia. Karakteristiknya adalah

Pertama, perubahan kepribadian.


Perubahan yang terjadi sangat halus dan tipis sehingga terkadang orang-orang disekitar tidak menyadari akan perubahan yang dialami. Namun, perubahan akan semakin jelas ketika penderita mengalami goncangan emosi yang tidak terkendali. Mereka akan terlhat sangat senang dan tiba-tiba sedih pada waktu yang bersamaan, atau bisa juga terkadang tidak menunjukan emosi sama sekali.

Kedua, kekacauan pikiran.



Perubahan ini sangat drastis dan menonjol, penderita akan mengalami keterlambatan pikiran jernih dan rasional. Mereka akan lambat atau bahkan terlalu cepat dalam berpikir, jika kita berbicara pada penderita maka kita akan menemui kebingungan karena pembicaraan akan diwarnai hal-hal yang tidak nyata karena dorongan delusi yang timbul dari penderita skizofrenia. 

Ketiga, perubahan perseptual.



Mulai adanya permasalahan yang timbul dari pesan-pesan yang diterima oleh panca indera sehingga  si penderita akan mengalami halusinasi dan akan terjadi kekacauan dalam melakukan persepsi sehingga mereka akan cenderung melakukan hal-hal yang tidak biasa.

Keempat, halusinasi visual.



Penderita mengalami halusinasi visual seperti binatang, benda, atau teman bermain yang sebenarnya tidak nyata dan akan menjalani hidupnya dengan halusinasi yang mereka yakini kebaradaannya. jika kita melihat penderita skizofrenia tersenyum, berteriak, atau menangis kemungkinan mereka sedang mengalami halusinasi visual yang membuat mereka takut.

Kelima, sangat sensitif.



Mereka akan sangat sensitif terhadap suara, rasa dan bau. Misalnya jika mereka mendengar suara alarm jam, mereka akan merasa sedang mendengar suara alarm yang mengancam keselamatannya sehingga akan timbul perilaku-perilaku tertentu. 

Keenam, rasa diri.



Ketika kelima indera mereka terpengaruhi, maka mereka akan merasa mempunyai ‘dunia’ sendiri. Melakukan hal-hal yang menurut mereka benar, dan menjalankan aturan mereka sendiri.


Lalu, apa yang bisa kita lakukan jika bertemu dengan saudara, atau orang yang terkena skizofrenia?
Beberapa langkah yang lebih baik kita ambil adalah  membawa pasien ke psikolog atau dokter ahli, walaupun hal ini tidak mudah karena kebanyakan penderita akan menolak untuk berobat. Lalu hal yang paling penting adalah dukungan dari orang-orang terdekat serta kerjasama yang baik antara psikolog dengan keluarga karena dengan penanganan yang tepat penderita skizofrenia bisa di sembuhkan. :) 


sumber : Isvandiary, satira. 2011. Ratu adil : memoar seorang skizofrenia. jakarta : idola Qta

Jumat, 23 Maret 2012

Harus ada Sherina berikutnya!!


Ada beberapa hal yang menyebabkan saya ingin menjadi psikolog anak, salah satunya adalah keprihatinan saya terhadap anak-anak yang ‘dewasa’ terlalu cepat dan tidak menikmati masa-masa bermain yang sewajarnya seperti yang saya alami dulu.

Yang paling saya ingat adalah ketika ada obrolan dua anak sekitar 8 tahunan berbicara kepada temannya tentang ‘pacar’! ya!  pacarnya sendiri! Dan kalian tahu, hal yang menyakitkan adalah SAAT ITU saya sendiri sebagai mahasiswa sudah lupa bagaimana rasanya punya pacar. Aduh, kenapa curhat ya? Fokus yu! Ahahaha.. -____-

Oke, adalagi ! sewaktu di kereta ada dua kakak beradik sedang bermain ‘tebak lagu’ dan apa yang terjadi?
Si adik dengan lantang, cepat dan benar ketika menyebut judul lagu milik Smash dan diam ketika kakaknya menyanyikan lagu ‘kapal api’ kalau ada yang lupa, seperti ini loh liriknya

“Lihatlah sebuah titik jauh di tengah laut
semakin lama semakin jelas
bentuk rupanya
Itulah kapal api yang sedang berlayar
asapnya yang putih mengepul di udara”


Saya sendiri tidak mengerti apa yang salah, yang pasti ada yang berbeda. Pada saat saya kecil dulu saya menyanyikan lagu anak-anak yang yang identik dengan bermain, ceria, bahagia, mengenalkan tentang cinta kepada orang tua sepertilagu-lagu dari

Tasya,

dengan lagu libur telah tiba, anak gembala, gembira berkumpul, barisan musik, ketupat lebaran, Dan lagunya bersama Duta Sheila on 7 jangan takut gelap ada juga lagu yang mengajarkan tentang berpuasa.



Trio kwek kwek,


lirik lagu mereka yang selalu saya ingat “wekwekwek goyang goyang” apalah itu judulnya. Saat saya kecil dulu saya menyanyikannya begini “wekwekwek iyang iyang” saat itu pasti lucu. *nyengirkuda



Joshua,

Judul lagu joshua seperti diobok obok, cit cit cuit, lonjak lonjak dan lainnya juga banyak disukai saat saya kecil.


daaan favorite saya


SHERINA!!

Hampir semua lagu kecilnya sampai sekarang masih saya ingat.

Seperti yang kita ketahui, masa kanak-kanak adalah masa dimana lebih cepat menangkap sesuatu, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, bagaimana dampaknya kalau anak-anak terbiasa mendengar kata ‘cemburu’, ‘selingkuh’,  atau ‘patah hati’. Kasihan mereka, Ummm.. ya mungkin memang ini ada kaitannya dengan televisi, kita tahu acara musik yang menjamur sekarang dipenuhi oleh Boyband dan jarang sekali menampilkan penyanyi-penyanyi cilik. Walaupun sekarang ada juga penyanyi cilik seperti Umay dan 3c yang sering muncul tapi hanya pada saat-saat tertentu.

Jadi, untuk ibu-ibu, bapak-bapak, kakak,adik, yang punya anak kecil dirumahnya ayolah kita perkenalkan lagu-lagu yang layak di dengarkan anak-anak. Agar mereka nantinya tumbuh dengan rasa cinta, tanggungjawab, baik, jujur, shaleh, seperti yang di idam-idamkan para orang tua bukan?

Untuk membantu kalian menyebarkan lagu anak-anak kepada anak-anak jaman sekarang, saya punya satu lagu yang menurut saya adalah salah satu lagu anak- anak yang layak untuk di dengarkan.. silahkan.. :) 




ANDAI AKU BESAR NANTI
Sherina

Andai aku t'lah dewasa
Apa yang 'kan kukatakan
Untukmu idolaku tersayang
Ayah... Oh...

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta


Sumber : wikipedia, youtube

Sabtu, 17 Maret 2012

Konsep Kesehatan Mental


Perkuliahan semester IV sudah dimulai dan pada semester ini saya mendapat mata kuliah “Kesehatan mental”. Saya berkewajiban mencari dan memberi informasi tentang kesehatan mental tentunya. Disini saya harap kita semua bisa saling berbagi ilmu yang mudah-mudahan bermanfaat. :)

Oke, kita mulai dari konsep sehat. 


Ummm.. sebelumnya apa itu sehat? Sehat adalah keadaan baik, normal, tidak sakit. Benar! Namun menurut WHO (1957) ‘sehat adalah suatu keadaan sejahtera sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya terbatas bebas dari penyakit dan kelemahan, dirasa tidak sesuai dan tidak lengkap lagi.’ Sedangkan pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Agar lebih mudah, mungkin bisa dikatakan sehat adalah kondisi baik pada fisik, emosi, pikiran, sosial dan spiritual. Mudah bukan? Ya, mudah-mudahan lebih bisa dipahami.

Lalu apa lagi yang harus kita ketahui? Ada beberapa aspek kesehatan, dalam Undang- Undang N0. 23 Tahun 1992, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.

1.      Fisik
Fisik yang sehat dapat diartikan kondisi organ dapat berfungsi dengan normal tanpa keluhan

2.      Mental
Mental terdiri dari beberapa komponen yaitu emosi, pikiran, dan spiritual

3.      Sosial
Dapat terlihat pada interaksi antar individu dalam lingkungan sosial.

4.      Ekonomi
Seseorang yang berada dalam keadaan produktif dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik

            Apakah kalian pernah bertanya-tanya, di jaman prasejarah apa yang terjadi pada orang-orang yang bermasalah dengan kesehatan mentalnya? Jika iya, saya punya jawabannya.. :)
Jadi, pada jaman prasejarah baik penyakit fisik maupun mental digunakan penanganan seperti memijit, menggosok, menghisap, membalut atau menggunakan mantra-mantra tertentu. Sedangkan pada masa peradaban awal sudah ada ilmu kedokteran yang terorganisir sehingga pasien gangguan mental sudah mendapat penanganan tepat.

Apakah itu kepribadian sehat?

Sampai sekarang kita hanya menggambarkan apa yang bukan kepribadian sehat. Ada satu alasan yang tidak wajar dalam hal ini; kita tidak mengetahui dengan pasti apa itu kepribadian sehat karena terdapat sedikit persesuaian pendapat para ahli psikologi dalam hal ini. Banyak definisi tentang kepribadian sehat, tetapi  hal yang paling baik yang dapat kita lakukan adalah meneliti konsepsi-konsepsi tentang kesehatan psikologis yang positif itu yang tampaknya sangat sempurna, melihat apa yang dikatakan oleh konsepsi-konsepsi tersebut tentang diri kita. (Schultz,1977) 



Menurut Sigmund Freud perkembangan kepribadian adalah “belajar tentang cara-cara baru untuk mereduksi ketegangan (tension reduction) dan memperoleh kepuasan” kepuasan itu sendiri terdiri dari empat aspek :

1.      Pertumbuhan fisik
Seperti yang terjadi pada remaja, pertumbuhan fisik yang berubah akan mempengaruhi psikologis dan perkembangan kepribadiannya.

2.      Frustrasi
Orang yang tidak pernah mengalami frustrasi biasanya kepribadiannya tidak dapat berkembang. Pada remaja biasanya sulit muncul rasa tanggungjawab dan kemandirian.

3.      Konflik
Konflik biassanya terjadi antara id, ego dan superego. Jika seseorang bisa mengatasi konflik terkait ketiga unsure tersebut maka dia akan mengalami perkembangan kepribadian yang sehat.

4.      Ancaman
Biasanya ancaman terjadi pada lingkungan. Karena selain memberi rasa aman terkadang ancaman juga timbul dan menyebabkan ketegangan. Jika seseorang dapat menghadapinya dengan baik, maka dia bisa mengalami perkembangan seperti yang di harapkan.

Selain itu Freud juga mengatangan bahwa perkembangan kepribadian juga dipengaruhi oleh perkembangan psikoseksual. Menurut model perkembangan Freud pada masa pragenital yaitu tahap oral, anal, phalik. Setelah usia 5 tahun dorongan seksual pada masa laten akan di tekan setelah itu memasuki tahap kematangan yaitu tahap genital

 

Erik erikson melengkapi tahapan perkembangan menjadi delapan tahap, yaitu bayi (infancy), anak (early childhood), bermain (play age), sekolah (school age), remaja (adolescence), dewasa awal (young adulthood), dewasa madya (middle adulthood), dan dewasa akhir (late adulthood). 

Tahap – tahap perkembangan kepribadian Erikson ada delapan, yakni sebagai berikut :

1.      Tahap pertama
Menurut Erikson tahapan ini sangat fundamental bagi tahapan selanjutnya. Tahapan ini ditandai dengan sifat dasar “trust mistrust” yang tugas perkembangannya adalah mengembangkan sikap percaya diri dan mencegah sifat curiga.

2.      Tahap kedua
Pada tahapan ini anak mempelajari dan mengembangan rasa percara diri, jika pada tahap ini tidak berjalan lancar, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang pemalu dan kurang percaya diri.

3.      Tahap ketiga
Pada tahapan ketiga ini anak sudah dapat mengontrol diri dan lingkungannya. Anak sudah mengenal adanya perbedaan dan belajar mencapai tujuan. Jika tidak ada dorongan positif untuk mencapai tujuan maka anak akan merasa bersalah dan berkembang menjadi anak nakal.

4.      Tahap keempat
Tahapan ini terjadi di usia sekolah (6-12 tahun), anak sudah mulai mengembangkan keterampilan sosial dan keberhasilan akademik.

5.      Tahap kelima
Tahapan ini terjadi pada masa pubertas (18-20 tahun). Tugas yang harus dicapai adalah identitas diri, jika individu tidak bisa mengatasinya maka akan timbul adanya krisis identitas.

6.      Tahap keenam
Tahapan ini terjadi pada masa dewasa awal, sudah siap menyatukan identitas dirinya dengan orang lain. individu sudah dapat menjalin hubungan lebih lanjut seperti pernikahan.

7.      Tahap ketujuh
Terjadi pada masa dewasa, individu biasanya mengalami krisis psikososial gairah hidup lawan kejenuhan. Terjadi kepedulian terhadap orang lain dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

8.      Tahap kedelapan
Integritas dilukiskan sebagai keadaan yang dicapai, sedangkan keputusasaaan adalah sikap yang kurang bisa menyesuaikan dengan perubahan siklus yang terjadi dalam hidup. Kegiatan fisik maupun mental sudah mulai berkurang dan lebih menjaga integritas tersebut .


Daftar Pustaka

Schultz, duane. 1991. psikologi pertumbuhan : model-model kepribadian sehat. Yogyakarta : Kanisius
Nurihsan, yusuf LN. 2008. Teori kepribadian. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Semium, yustinus. 2006. Kesehatan mental 1. Yogyakarta : Kanisius
Adisasmito, wiku. 2010. Sistem kesehatan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada