Pagi ini ku awali hariku melangkahkan kaki, berniat mencari setitik
ilmu. Dan mengenali kejadian di sekitar yang setiap hari terulang.
Aku duduk bersama manusia renta dengan bingkisan yang katanya sayur
asem dan sambal terasi, tangannya hanya tersisa kulit yang tak terurus,
ada goresan sisa kecantikan jaman gadisnya. Katanya ia akan pergi
kerumah putri sulungnya. tak lama ia meminta sopir menghentikan
mikrolet, ia turun dan pergi dengan semangat membara aku melihat cinta
dari dirinya.
Ku lempar pandangan ke luar jendela. Melihat
sekelompok bocah berlarian mengejar bus sambil membawa gitar kecil
butut. Tak tahan melihatnya. Aku kembali memejamkan mata. Melirik arloji
kuning yang melingkar di tanganku. Tepat pukul 06.30
Mikrolet menuju pemberhentian akhir. Aku berjalan menelusuri. Aspal
berlubang, melewati pedagang asongan bergigi kuning, bercampur keringat
namun tetap tersenyum.
Aku memasuki halte yang pada saat
peluncurannya sangat menggemparkan. Membayar tiket dan duduk menunggu.
Aku melihat sekeliling banyak coretan iseng tak berguna, pintu halte
yang tak layak pakai, bus yang katanya banyak tetapi hampir setengah jam
aku tunggu tak kunjung datang. Kata petugas bus sedang mengisi bahan
bakar. Aku tersenyum sinis melihat kebodohan mereka. Yang membuat
peraturan transjakarta mengisi BBG bersama-sama pada waktu penting seperti
ini.
Bus yang ku tumpangi di hadang polisi. Kita tak di
perbolehkan melewati jalan itu. Katanya ada petinggi yang akan lewat.
Entah petinggi siapa, berjasa apa pada kami, makan uang siapa, tapi yang
jelas 10 menit lagi ujian di mulai dan aku masih diam menunggu petinggi
itu lewat. Sangat bodoh memang.
Teringat cerita seorang
sarjana pendidikan yang bekerja sebagai tukang pos berkata padaku. 'Aku
batal ikut test gara-gara di hari ujian terkena macet menunggu presiden
lewat.' Aku tersenyum pasrah. Apa nasibku akan sama seperti dia dan
lagi-lagi karena petinggi yang ingin selalu di-tinggikan.
Negeri ini memang kaya, namun banyak orang yang katanya pintar tapi
tidak memakai otak dan nuraninya. Tak heran jika negeri sebrang mulai
menjajah kita yang sudah merdeka ini.
eh ini beneran kejadian? atau cuman kiasan? O__o
BalasHapus50 : 50 laaah.. hehehe..
BalasHapusayuuu, ini baguus..
BalasHapuspunya bakat nulis juga yah lo..
terus berkarya yah kawaan :)
hehehe.. makasih aminah.. :*
BalasHapus